PADANG (Media): Dewan Kesenian Sumatra Barat (DKSB) menyelenggarakan Pentas Seni Kontemporer Minangkabau di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), 26-31 Oktober 2002. Pentas Seni ini akan diisi oleh berbagai jenis kesenian, mulai dari seni tari, musik, sampai teater.
Sekretaris DKSB Nasrul Azwar kepada Media belum lama ini mengatakan pentas seni ini bertujuan untuk melihat perkembangan seni pertunjukan kontemporer yang berkembang atau berakar pada seni tradisional Minangkabau. "Pentas seni ini diharapkan dapat menjadi basis penguatan akar tradisi Minangkabau bagi seniman-seniman seni pertunjukan di Sumbar." Ia menambahkan perkembangan seni pertunjukan kontemporer di Indonesia dan Sumbar khususnya, pada dasawarsa terakhir mendapat tempat dan tanggapan yang menggembirakan dari publik pecinta seni. Hal ini berlaku untuk kesenian tradisional Sumbar, baik yang berada di Ranah Minang, maupun di luar daerah.
Seniman-seniman Sumbar tentu saja sangat memerlukan pengaktualisasian dan penyosialisasian karya-karya mereka kepada publik secara berkesinambungan. Menurut Nasrul, proses sosialisasi itu harus tertata dalam program dan pengelolaan yang rapi.
"Atas dasar pemikiran itu, Dewan Kesenian Sumatra Barat mencoba mengakomodasi dan menyerap perkembangan kreatif seniman seni pertunjukan tersebut," jelasnya.
Pentas seni kontemporer Minangkabau ini akan diisi dengan berbagai kegiatan seni. Pentas seni pertunjukan tari akan diikuti sembilan grup, yaitu grup Syofyani Yusaf dari Padang, Lesmandri dari Batusangkar, Zuryati Zubir dari Sekolah Menengah Kesenian Indonesia Padang, Ery Mefry Nan Jombang, Indra Utama dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padangpanjang, Indojati dari Padang, Faisal Amri dari Batam, dan Deslenda grup Galang Padang.
Sedangkan pertunjukan musik akan dimeriahkan oleh empat grup, yaitu grup Jini Muda, Wisbrayardi dan Diana Fatmawati dari Padang, serta Hadiatul Rahmad dari Kota Payakumbuh. "Selain itu, selama lima hari itu, kita juga menampilkan pertunjukan dari tujuh grup teater," ujar Nasrul. (BH/B-3). Media Indonesia, Rabu, 25 September 2002
No comments:
Post a Comment