“seekor kelabang hitam nyanyikan jeritan
lemparkan sejuta bisa
saat laras akan mencabik dinihari
kulihat siulnya pada paku dan selubung hitam
yang kutahu, sampai kini keinginannya tak pernah ada,” kata seorang algojo kepada anak sulungnya.
“ia koyak langit malam
ia congkel perut bumi
ia telan semua nyawa
lalu dimuntahkan di wajah pemegang keadilan
katakanlah: sebuah kerja sia-sia,” ucap algojo itu kepada anak bungsunya.
“kini, disaksikan bulan mencibir itu,
kelelawar yang mengepak
lambang, atribut, dan isi kitab
:lakukan eksekusi wahai kedua anakku.”
halilintar membelah subuh
“perintah telah dilaksanakan,” koor mereka
Padang, 1995-2002
No comments:
Post a Comment