PROLOG
Mencermati perkembangan cerpen Indonesia, maka dilaksanakan Kongres Cerpen Indonesia (KCI) ini sebagai kelanjutan dari KCI I Yogyakarta, KCI II Bali, dan KCI III Lampung. Memperhatikan berbagai gagasan yang muncul dari semua sesi diskusi selama KCI IV berlangsung, maka dihasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut:
I. KESIMPULAN
1. Lokalitas dalam konsep budaya pada hakikatnya bukan merupakan wilayah yang terikat pada batas ruang tertentu, melainkan berkaitan dengan kesamaan sekaligus keberagaman budaya
2. Konsep estetika lokal sebagai wilayah penciptaan yang dinamis dan terbuka merupakan daya tawar global-lokal yang perlu dipahami dalam bentuk jamak dan cita rasa seni serta kaidahnya dalam proses penerimaan dan pembentukan karya kreatif berdasarkan berbagai interaksi pengaruh dan dinamika budaya lintas batas
3. Lokalitas cerpen Indonesia bukan sekadar sebagai asesoris melainkan sebagai bagian yang integral dari substansi karya yang bersangkutan
4. Estetika lokal dalam perjalanan panjang cerpen Indonesia sejak awal sangat dipengaruhi oleh budaya tempatan sehingga secara historis berakar pada nilai dan tradisi Indonesia
5. Identitas cerpen Indonesia sejak awal pertumbuhan hingga perkembangan mutakhir memperlihatkan kecenderungan adanya ikatan dengan latar budaya tempatan dan pengaruh global
6. Untuk mencapai nilai estetika sebagai esensi karya diperlukan dukungan obsesi dan penguasaan bahasa secara kreatif sebagai dasar penciptaan
7. Pertumbuhan dan perkembangan cerpen Indonesia bersinergi dengan media massa dan industri penerbitan yang perlu dipertahankan secara berkelanjutan
II. REKOMENDASI
Kongres Merekomendasikan:
1. Guna menggairahkan kehidupan cerpen Indonesia khususnya, dan penulisan karya kreatif umumnya, maka perlu dibentuk satu organisasi yang bernama Komunitas Cerpen Indonesia
2. Pembentukan Komunitas Cerpen Indonesia itu perlu disosialisasikan ke berbagai daerah
3. Komunitas Cerpen Indonesia akan diresmikan pada Kongres Cerpen Indonesia V, dan kepada panitia Kongres Cerpen Indonesia V ditugaskan untuk membuat anggaran dasar dan rumah tangga , struktur dan kepengurusan
4. Dewan kesenian, lembaga pemerintahan, institusi pendidikan, pers, dan lembaga penerbitan diharapkan dapat menggairahkan kehidupan cerpen Indonesia.
5. Kongres Cerpen Indonesia V tahun 2007 diselenggarakan di Kalimantan Selatan
Pekanbaru, 29 November 2005
TIM PERUMUS
Ahmadun Y Herfanda (Ketua/Anggota)
H.S.S. Sei Gergaji (Sekretaris/Anggota)
Maman S Mahayana (Anggota)
Isbedy Stiawan ZS (Anggota)
Nasrul Azwar (Anggota)
No comments:
Post a Comment