Wisran Hadi, salah seorang sastrawan dan dramawan terkemuka Indonesia, tanggal 17-23 September mendatang akan menjadi tamu di Thailand. Ia ditetapkan sebagai penerima penghargaan South East Asia (SEA) Write Award 2000.
"Ternyata untuk sebuah kerja kreatif dan berprestasi tak harus ke Jakarta, di daerah pun bisa. Tempat tidak menentukan, yang menentukan adalah kualitas dari karya dan berkarya tanpa henti," kata Wisran Hadi saat dihubungi Kompas, Selasa (1/8), di Padang.
Wisran Hadi adalah sastrawan dan dramawan urang awak kedua penerima penghargaan SEA Write Award 2000 setelah AA Navis yang menerima penghargaan serupa tahun 1992. SEA Write Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Thailand kepada pengarang ASEAN. Tahun 1999, penerima SEA Write Award adalah sastrawan Seno Gumira Adjidarma.
Menurut Wisran, ia mendapatkan penghargaan itu bukan karena buku-buku yang ditulisnya menjadi terbaik, melainkan karena kontinuitas dalam dunia karang-mengarang. Selain itu juga ditentukan oleh latar belakang, kultur pengarang yang tergambar dalam karya-karyanya dan nilai/kualitas sastra yang terdapat dalam karya tersebut.
Wisran Hadi yang dilahirkan di Lapai, Padang, tanggal 20 Juli, 55 tahun lalu, sudah berkecimpung dalam dunia karang-mengarang sejak 26 tahun terakhir, setamat Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta tahun 1974. Karya pertamanya, Gaung, berhasil memenangkan lomba penulisan naskah drama yang dilaksanakan IKJ tahun 1975. Selama 10 tahun kemudian, berturut-turut ia memenangkan lomba penulisan naskah drama. Sampai tahun 2000, lebih 20 naskah dramanya memenangkan perlombaan.
Selain menulis naskah drama, Wisran juga menulis novel dan cerita pendek. Novel berjudul Tamu, selain pernah diterbitkan bersambung di sebuah harian nasional, juga diterbitkan dalam bentuk buku. Novel lain yang telah dibukukan adalah Iman, Empat Sandiwara Orang Melayu, dan Simpang. Akan terbit bulan Agustus 2000 ini novel Orang-orang Belanti.
Cerpen-cerpen Wisran dipublikasikan di media cetak dan telah dibukukan oleh penerbit Malaysia dengan judul Daun-daun Mahoni Gugur Lagi. Di luar itu, ia sudah lebih 10 tahun menjadi dosen tamu di Universitas Andalas, Padang.
Yurnaldi, Kompas, Rabu, 2 Agustus 2000
No comments:
Post a Comment