Produk Indonesia kian dicintai dan
digemari oleh masyarakat Indonesia, salah satu daya tariknya adalah harganya
yang terjangkau dengan kualitas bersaing. Hal ini berlaku sebaliknya
dibandingkan keadaan sekitar lima tahun lalu, dimana masyarakat lokal lebih
menyukai menggunakan produk dengan brand
import, tentunya dengan harga mahal. Keberhasilan produk Indonesia untuk
menjadi tuan rumah di negeri sendiri ini merupakan buah keberhasilan program
Kenali Negerimu, Cintaimu Negerimu, yang salah satunya digagas oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selanjutnya, gerakan tersebut menjadi salah
satu gaya hidup bagi masyarakat, sehingga mereka lebih bangga menggunakan
produk lokal.
“Salah satu produk lokal yang dianggap
sukses dan mampu mengalahkan popularitas produk saingannya adalah Hammer untuk
produk fashion dan JCO untuk produk kuliner. Kedua produk ini, nyatanya
memiliki kualitas yang tidak kalah baik dibandingkan dengan produk import yang
menjadi saingannya,” kata Menparekraf saat memberikan paparan pada Launching
Hari Marketing Indonesia, Selasa, 1 April 2014 di Balairung Soesilo Soedarman.
Mengenai produk, Mari mengajak seluruh
hadirin serta masyarakat untuk dapat menceritakan mengenai Indonesia secara
lebih luas, dimana kekayaan negeri ini begitu berlimpah dan dapat menjadi daya
tarik baik bagi investor maupun bagi pelancong untuk menikmati keindahan bumi
Indonesia. Padahal, melalui kegiatan pemasaran dan branding produk yang jelas,
terarah dan menarik, maka industri kreatif dalam negeri akan berkembang.
“Ada beberapa hal yang dapat
mengidentifikasi keberadaan sebuah negara, antara lain : kebudayaan, kekayaan
alam dan seni serta pemerintahannya. Indonesia memiliki keunggulan dalam hampir
seluruh bidang tersebut, hanya saja gaungnya belum terdengar hingga ke seluruh
dunia. Menurut hemat kami, potensi ini selayaknya dioptimalkan,” lanjutnya
lagi.
Terkait branding ataupun citra negara,
Menparekraf menegaskan agar bandara sebagai pintu masuk pertama sebuah negara
terus memperbaiki kualitas layanannya, seperti pelayanan bea cukai dan
imigrasi. Hal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi, minimal
dengan demikian kesan pertama pendatang terhadap Indonesia adalah baik.
“Sekali
lagi, branding atau dalam hal ini dikatakan sebagai pencitraan negara merupakan
kegiatan penting yang harus dilakukan secara serius sehingga nama Indonesia
dimata dunia internasional pun dikenal dengan baik. Kalau dalam ilmu
periklanan, dikatakan bahwa sebuah produk dinyatakan berhasil jika memiliki
konsumen yang tidak hanya mengkonsumsi produk sendiri, tapi juga menyarankan
agar orang-orang sekelilingnya menggunakan produk yang sama. Demikian pula
dengan Indonesia, branding produknya dinyatakan berhasil apabila para pendatang
atau bisa dikatakan wisatawan mau menyarankan kepada orang lain untuk
mengunjungi Indonesia,” pungkasnya.
Hari Marketing Indonesia (HAMARI)
diharapkan semakin memperkuat kegiatan marketing dan branding yang
keberhasilannya berarti melibatkan berbagai unsur industri kreatif seperti
periklanan, desain, film dan photography, seni pertunjukan, musik, TV, Radio
dan new media berbasis IT. Disamping itu
marketing dan branding di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sangat
berpotensi meningkatkan pertumbuhannya.
Untuk itu diperlukan kemampuan marketing yang handal agar bisa menjadi
pilar ekonomi yang kuat bagi Indonesia.
Melalui momentum HAMARI, diharapkan
pemerintah, baik pusat maupun daerah serta pemangku kepentingan lainnya untuk
bisa mempromosikan produk dan jasa pariwisata dan indsuri kreatif dengan cara
lebih kreatif dan inovatif. Terutama para pelaku industri kreatif di Indonesia
yang banyak dilakukan oleh kelompok Usaha Kecil Menengah.
Sependapat dengan Menparekraf, Handi
Irawan, mewakili Board of Advisor dari HAMARI mengatakan, “dengan adanya Hari
Marketing Indonesia diharapkan bisa menjadi momen yang tepat dalam menunjukkan
segala kreativitas dan inovasi melalui program dan aktivitas marketing yang
kreatif dan mampu menciptakan value kepada konsumen”.
Sedangkan, Adhi S. Lukman, ketua GAPMMI
mengatakan “Marketing memungkinkan perusahaan semakin inovatif, memiliki merek
yang kuat dan berdaya saing yang lebih tinggi. Marketing yang baik, akan
menciptakan citra Indonesia yang lebih baik dan lebih berkualitas. Dengan citra
yang baik, akan membantu produk Indonesia untuk bersaing di pasar global dan
sekaligus membuat Indonesia semakin menarik sebagai tujuan investasi”.
HAMARI didukung oleh para pelaku bisnis
yang tergabung dalam asosiasi, yakni GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan
Minuman Indonesia), APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), dan APPBI
(Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia), yang bermitra dengan Majalah
Marketing, Frontier Consulting Group beserta asosiasi lainnya.
Sumber: http://www.parekraf.go.id/
No comments:
Post a Comment