KODE-4

Monday, April 14, 2014

Cinta Produk Kreatif Indonesia, Kebanggaan Bangsa

Produk Indonesia kian dicintai dan digemari oleh masyarakat Indonesia, salah satu daya tariknya adalah harganya yang terjangkau dengan kualitas bersaing. Hal ini berlaku sebaliknya dibandingkan keadaan sekitar lima tahun lalu, dimana masyarakat lokal lebih menyukai menggunakan produk  dengan brand import, tentunya dengan harga mahal. Keberhasilan produk Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri ini merupakan buah keberhasilan program Kenali Negerimu, Cintaimu Negerimu, yang salah satunya digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selanjutnya, gerakan tersebut menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat, sehingga mereka lebih bangga menggunakan produk lokal.

“Salah satu produk lokal yang dianggap sukses dan mampu mengalahkan popularitas produk saingannya adalah Hammer untuk produk fashion dan JCO untuk produk kuliner. Kedua produk ini, nyatanya memiliki kualitas yang tidak kalah baik dibandingkan dengan produk import yang menjadi saingannya,” kata Menparekraf saat memberikan paparan pada Launching Hari Marketing Indonesia, Selasa, 1 April 2014 di Balairung Soesilo Soedarman.
Mengenai produk, Mari mengajak seluruh hadirin serta masyarakat untuk dapat menceritakan mengenai Indonesia secara lebih luas, dimana kekayaan negeri ini begitu berlimpah dan dapat menjadi daya tarik baik bagi investor maupun bagi pelancong untuk menikmati keindahan bumi Indonesia. Padahal, melalui kegiatan pemasaran dan branding produk yang jelas, terarah dan menarik, maka industri kreatif dalam negeri akan berkembang.
“Ada beberapa hal yang dapat mengidentifikasi keberadaan sebuah negara, antara lain : kebudayaan, kekayaan alam dan seni serta pemerintahannya. Indonesia memiliki keunggulan dalam hampir seluruh bidang tersebut, hanya saja gaungnya belum terdengar hingga ke seluruh dunia. Menurut hemat kami, potensi ini selayaknya dioptimalkan,” lanjutnya lagi.
Terkait branding ataupun citra negara, Menparekraf menegaskan agar bandara sebagai pintu masuk pertama sebuah negara terus memperbaiki kualitas layanannya, seperti pelayanan bea cukai dan imigrasi. Hal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi, minimal dengan demikian kesan pertama pendatang terhadap Indonesia adalah baik.
 “Sekali lagi, branding atau dalam hal ini dikatakan sebagai pencitraan negara merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan secara serius sehingga nama Indonesia dimata dunia internasional pun dikenal dengan baik. Kalau dalam ilmu periklanan, dikatakan bahwa sebuah produk dinyatakan berhasil jika memiliki konsumen yang tidak hanya mengkonsumsi produk sendiri, tapi juga menyarankan agar orang-orang sekelilingnya menggunakan produk yang sama. Demikian pula dengan Indonesia, branding produknya dinyatakan berhasil apabila para pendatang atau bisa dikatakan wisatawan mau menyarankan kepada orang lain untuk mengunjungi Indonesia,” pungkasnya.
Hari Marketing Indonesia (HAMARI) diharapkan semakin memperkuat kegiatan marketing dan branding yang keberhasilannya berarti melibatkan berbagai unsur industri kreatif seperti periklanan, desain, film dan photography, seni pertunjukan, musik, TV, Radio dan new media berbasis IT.  Disamping itu marketing dan branding di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sangat berpotensi meningkatkan pertumbuhannya.  Untuk itu diperlukan kemampuan marketing yang handal agar bisa menjadi pilar ekonomi yang kuat bagi Indonesia.
Melalui momentum HAMARI, diharapkan pemerintah, baik pusat maupun daerah serta pemangku kepentingan lainnya untuk bisa mempromosikan produk dan jasa pariwisata dan indsuri kreatif dengan cara lebih kreatif dan inovatif. Terutama para pelaku industri kreatif di Indonesia yang banyak dilakukan oleh kelompok Usaha Kecil Menengah.
Sependapat dengan Menparekraf, Handi Irawan, mewakili Board of Advisor dari HAMARI mengatakan, “dengan adanya Hari Marketing Indonesia diharapkan bisa menjadi momen yang tepat dalam menunjukkan segala kreativitas dan inovasi melalui program dan aktivitas marketing yang kreatif dan mampu menciptakan value kepada konsumen”.
Sedangkan, Adhi S. Lukman, ketua GAPMMI mengatakan “Marketing memungkinkan perusahaan semakin inovatif, memiliki merek yang kuat dan berdaya saing yang lebih tinggi. Marketing yang baik, akan menciptakan citra Indonesia yang lebih baik dan lebih berkualitas. Dengan citra yang baik, akan membantu produk Indonesia untuk bersaing di pasar global dan sekaligus membuat Indonesia semakin menarik sebagai tujuan investasi”.

HAMARI didukung oleh para pelaku bisnis yang tergabung dalam asosiasi, yakni GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia), APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), dan APPBI (Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia), yang bermitra dengan Majalah Marketing, Frontier Consulting Group beserta asosiasi lainnya. 

No comments:

Post a Comment