walau daging telah kembali ke toko emas
esok pagi kubuka jendela
semua kabut menyerbu bibirku
lalu, pesan saja seleramu di mana-mana
agar tangis tak tumpah di piring
aku menyita seluruh musik
biar puas menyetubuhi kerak bumi
“pada lapis mana yang paling nikmat!” kata wanita itu
No comments:
Post a Comment