tuju sepi tepi bumi
puja tari barbar
darah pentas marmar ini
telanjang sambungraga di bui
sia-sia
aku pelihata tuan-nyonya
leher pada ujung keris
telan daging tulang papa
wabah-wabah
lempas slogan kotak-kotak
pasung sejuta kakitangan
kebiri cium nanah mimbar
kalam-kalam
tak bermakna dara
tiap inci
lulur tangan di ranjang tahta
aliri saksi
kedip mata
seterusnya, kalam-kalam tak berjiwa
Padang, 1992-2002
No comments:
Post a Comment