Sastra Tak Butuh Negara, Negara Juga Tak Butuh Sastra
Oleh: Nasrul Azwar
Pada
masa kampanye pemilihan umum 2009 lalu, saya menerima SMS berantai dari seorang
teman. Bunyinya: Bangsa-bangsa lahir di
hati para penyair, lalu mati di tangan para politisi.
Setelah tiga tahun, baru saya mengetahui asal
muasal yang menulis SMS itu adalah sastrawan Acep
Zamzam Noor. Saya mengetahui itu, ketika membaca tulisannya berjudul Sastra dan Negara: Pengalaman Tasikmalaya.
Tulisan itu dapat dibaca di blognya http://politikacepzamzamnoor.blogspot.com.