Oleh Indra Utama
Bilamana kita bersepakat dengan Richard Schechner (2002:2-19) yang menyatakan bahwa pertunjukan (performance) mesti dipahami sebagai spectrum yang luas daripada rangkaian kesatuan aksi manusia, seperti upacara, permainan, olahraga, pertunjukan popular, pertunjukan seni, dan penampilan kehidupan sosial sehari-hari sebagai profesional, gender, bangsa, dan lain-lainnya, maka diskusi tentang pertunjukan pun akan menjadi lebih luas karena ianya berkait dengan aksi dan perilaku manusia yang memiliki hubungan intercultural antara sesamanya. Dengan demikian, pertunjukanpun akan menjadi bidang kajian yang menarik pula karena dapat mengintegrasikan persoalan-persoalan teater dan antropologi, folklore dan sosiologi, sejarah dan performance theory, kajian gender dan psikoanalisis, serta performativity dan peritiwa pertunjukan itu sendiri.