KODE-4

Wednesday, September 19, 2007

Soeharto, Pemimpin Pencuri Aset Negara Versi PBB


SUMBER: Muhammad Hasits - Okezone

Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan program pengentasan budaya korupsi yang disebut "Penemuan kembali aset yang hilang" di Markas PBB di New York. Dalam kesempatan tersebut dirilis juga 10 nama pemimpin dunia yang digolongkan sebagai pencuri aset negara.

"Saya bergembira dan mengucapkan selamat datang di UN dalam acara yang sangat penting ini. Peluncuran ini adalah langkah utama dalam rangka upaya mengatasi masalah korupsi dengan serius," kata Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam pernyataannya yang dikutip situs Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa (18/9/2007).

Dalam daftar yang dikeluarkan PBB, Soeharto masuk sebagai satu dari sepuluh pemimpin dunia yang dianggap telah mencuri kekayaan negara. Bekas penguasa orde baru ini diperkirakan telah mencuri kekayaan negara senilai Rp15-35 miliar dolar AS.

"Masalah korupsi dapat menghilangkkan demokrasi dan nilai-nilai hukum. Hal ini juga membawa pada kejahatan hak-hak manusia. Selain itu dapat mengikis kepercayaan publik kepada pemerintah. Hal ini bisa juga membunuh. Dengan contoh: ketika korupsi mengizinkan sesuatu kesalahan ditutupi dengan menerima suap atau sogokan untuk memudahkan aksi-aksi teroris dimanapun," jelas Ban.

Selain Soeharto terdapat juga sembilan pemimpin dunia lainnya, yang masuk dalam kategori yang sama. Mereka adalah:

  1. Soeharto (Indonesia) pada tahun 1965-1997, kerugian negara USD 15-35 miliar
  2. Ferdinan Marcos (Filipina) pada tahun 1972-1986, kerugian USD 5-10 miliar
  3. Mobutu Sese Seko (Zaire) pada 1965-1997, kerugian negara USD 5 miliar
  4. Sani Abacha (NIgeria) pada 1993-1998, kerugian negara USD 2-5 miliar
  5. Slobodan Milosevic (Serbia/Yugoslavia) 1989-2000, kerugian negara USD 1 miliar
  6. Jean Claude Duvailer (Haiti) 1971-1986, kerugian negara USD 300-800 juta
  7. Alberto Fujimori (Peru) 1990-2000, kerugian negara USD 600 juta
  8. Pavio Lazarenko (Ukraina) 1996-1997, kerugian negara USD 114-200 juta
  9. Arnold Aleman (Nikaragua) 1997-2002, kerugian negara USD 100 juta
  10. Joseph Estrada (Filipina) 1998-2001, kerugian negara USD 70-80 juta

No comments:

Post a Comment