KODE-4

Friday, April 6, 2007

In Memoriam Soeman Hs

Komunitas Paragraf Gelar "In Memoriam Soeman Hs"

UNTUK mengenang salah satu sastrawan besar yang pernah lahir di Riau, Soeman Hs, Komunitas Paragraf akan menggelar acara bertajuk "In Memoriam Soeman Hs" pada Ahad (8/4) malam pukul 19.30 WIB di Galleri Ibrahim Sattah Kompleks Bandar Serai, Pekanbaru. Beberapa materi acara akan digelar, di antaranya pembacaan karya-karya Soeman Hs oleh mahasiswa-mahasiswi Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR), pemutaran film biografi Soeman Hs dan diskusi tentang karya-karyanya yang akan menampilkan dua pembicara, yakni dua sastrawan Riau, Fakhrunas MA Jabbar dan Abel Tasman.

Menurut Koordinator Komunitas Paragraf, Marhalim Zaini, acara ini diselenggarakan untuk mengenang seorang Soeman Hs, sastrawan paling berpengaruh di Riau di era modern, yang menjadi salah seorang pencetus lahirnya karya cerita pendek di Indonesia. "Kami memilih bulan April, karena Soeman lahir pada 4 April 1904. Momen kelahirannya yang kami ambil untuk acara ini," jelas staf pengajar di AKMR ini.

Menurut sastrawan muda Riau ini, acara ini akan diselenggarakan dengan sederhana dan tidak akan menghabiskan banyak biaya seperti acara-acara sastra lainnya yang digelar di Riau. "Yang kami ambil adalah esensi dari acara ini, dan bukan pada kemegahan penyelenggaraannya. Kami mengundang para sastrawan, penikmat, pecinta, mahasiswa, siswa guru-guru pengajar bahasa dan sastra dan masyarakat luas untuk menghadiri acara ini," jelasnya.

Soeman Hs adalah salah seorang sastrawan terkemuka Indonesia yang berasal dari Riau. Soeman lahir di Bengkalis dari keluarga Batak di Kotanopan, Tapanuli Selatan. Ayahnya yang seorang guru ngaji, Lebai Wahid, memilih pindah dan menetap di Bengkalis karena terjadi pertikaian suku di tanah kelahirannya. Meski berasal dari keluarga Batak, Soeman sangat kental dengan budaya Melayu. Saking cintanya kepada Melayu, Soeman menyingkat marganya, Hasibuan, menjadi Hs. "Darah saya Batak, tetapi saya orang Melayu tulen," kata Soeman suatu saat seperti diberitakan Suara Merdeka. "Di sini, marga tidak begitu penting, makanya saya singkat saja, tak seperti AH Nasution yang malah menyingkat namanya. Hahaha..." kata Soeman seperti ditulis Tempo.

Semasa muda, Soeman sangat suka membaca novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli dan M Kasim, yakni Teman Duduk. Inilah yang kemudian menjadi inspirasi dua karyanya, yakni cerpen "Kawan Bergelut" (yang dianggap menjadi tonggak kelahiran cerpen asli Indonesia pertama) dan tiga novelnya, Mencari Pencuri Anak Perawan, Kasih Tak Terlerai dan Percobaan Setia.

Di tengah jor-joran karya-karya sastra dari Sumatera Barat dan Medan yang menjadi unggulan Balai Pustaka, karya-karya Soeman Hs cukup membanggakan orang Riau meski ketika itu masih satu provinsi dengan Sumbar dan Jambi, yakni Sumatera Tengah. Ciri khas karya-karya Soeman adalah pendobrakan terhadap tradisi dan adat-istiadat yang sangat kaku dalam masyarakat Melayu. Yang menarik, hingga akhir hayatnya (meninggal 1988), Soeman lebih dikenal sebagai penghulu adat Melayu ketimbang Batak.

Selain terkenal sebagai sastrawan, Soeman adalah seorang tokoh pendidikan dan pendiri SLTA pertama di Pekanbaru, yakni SMA Setia Dharma pada tahun 1954. Ketika diresmikan oleh Mentri Pendidikan dan Perkembangan Kebudayaan waktu itu, M Yamin, Soeman dengan lantang di depan M Yamin berujar, "Riau ini anak tiri pusat. Di sini tidak ada SMA Negeri, saya mengimbau kepada Bapak Mentri untuk menempatkan guru negeri ke sekolah ini," kata Soeman.

Menurut Marhalim, apa yang dilakukan Soeman Hs sebenarnya sudah sangat pantas mendapatkan apresiasi besar masyarakat Indonesia umumnya, dan Riau khususnya. "Sayangnya, karya-karya Soeman Hs kini sangat sulit ditemukan karena tak dicetak lagi," jelas Marhalim.***

Catatan:

Komunitas Paragraf adalah sebuah komunitas sastra yang didirikan oleh empat pecinta sastra di Riau, yakni Hary B Kori¢un (Novelis/Redaktur Budaya Harian Riau Pos), Marhalim Zaini (Sastrawan/Staf Pengajar Akademi Kesenian Melayu Riau [AKMR]), Olyrinson (Sastrawan Riau) dan Budy Utamy (Penyair Riau). Tujuan utama komunitas ini adalah sebagai wadah untuk diskusi sastra, menerbitkan jurnal/majalah sastra dan menerbitkan buku sastra.

No comments:

Post a Comment